Pemilihan umum (pemilu) adalah proses memilih orang untuk mengisi
jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan tersebut juga beraneka macam mulai
dari presiden, wakil rakyat di berbagai pemerintahan sampai kepala desa. Pemilu
merupakan salah satu usaha untuk mempengaruhi rakyat secara persuasif dengan
melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi
massa, lobi dan kegiatan lainnya. Pemilu di Indonesia sendiri telah
dilaksanakan sejak tahun 1971. Namun antusiasme masyarakat dari tahun ke tahun
semakin menurun untuk menyambut pemilihan pemimpin ini. Selama proses pilkada
dan pilpres suara mengenai golongan putih mulai menggema.
Pada sistem pemilu, masyarakat dapat memilih wakil rakyat dan menentukan
pemimpin negara setiap selang 5 tahun. Oleh karena itu, menyumbangkan hak suara
adalah hal yang sangat penting bagi kesejahteraan negara ini. Jika hal itu
tidak tercapai maka sia-sia, pemilu hanya suatu formalitas untuk menjalankan
UUD dan kehilangan substansinya.
Sebenarnya apa maksud dari golongan putih itu sendiri ?
Golongan putih atau yang disingkat golput adalah sebutan untuk warga negara
Indonesia yang sudah berhak menyuarakan pilihannya untuk menentukan siapa yang
layak menjadi wakil rakyat dan pimpinan negara. Istilah ini muncul akibat
gerakan protes dari para mahasiswa dan pemuda terhadap pelaksanaan pemilu 1971
yang merupakan pemilu pertama setelah orde baru. Dipakai istilah ‘putih’ karena gerakan ini
menganjurkan agar mencoblos bagian putih di kertas atau surart suara di luar gambar
parpol peserta pemilu.
Dari tahun ketahun golongan putih tetap eksis keberadaannya. Sebenarnya
jika dipikir lebih jauh, apakah tidak sayang hak suara yang kita miliki tidak
dilakukan dengan maksimal. Karena sebagai waega negara Indonesia yang baik kita
turut andil dalam masa depan dan kesejahteraan negara Indonesia. Alangkah bijak
jika kita gunakan suara kita dengan tepat sesuai calon pemimpin yang kita rasa
tepat. Hanya memerlukan beberapa menit
kita sebagai warga negara Indonesia yang baik telah ikut merubah nasib
Indonesia agar kelak dapat menjadi negara sentausa yang nantinya juga akan
ditinggali anak cucu kita.
Jangan sia siakan apa yang bisa kita perbuat. Jangan salahkan siapa siapa
selain diri sendiri ketika kepemimpinan Indonesia dirasa kurang adil jika kita
sebagai Warga Negara Indonesia yang sah tidak berperilaku sebagai Warga Negara
yang baik dan bertanggungjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar